Detail Personal :
Nama Baptis: Maximilien François Marie Isidore de Robespierre
Nama Panggilan: Candle of Arras, L'Incorruptible, The Roman
Kelahiran: 6 May 1758 di Arras, Provinsi Artois, Perancis.
Wafat: 28 Juli 1794 (36 tahun), atau 10 Thermidor Year II. Eksekusi guilotin, di Place de la Révolution, Paris, Perancis.
Agama: Deism (The Cult of Supreme Being)
Partai Politik: Jacobin, aliran sayap kiri
Pekerjaan: Pejabat pemerintahan, filsuf, pengacara, hakim, aktivis dan jurnalis.
Deskripsi fisik :
Diambil dari banyak sumber
Tinggi Robespierre termasuk dibawah rata-rata orang pada masa itu, hanya 160cm (5 kaki 3 inchi), dengan perawakan kurus dan kecil. Kulitnya dikatakan lebih pucat daripada warna kulit orang Perancis pada umumnya dengan mata berwarna hijau dan rambutnya panjang berwarna cokelat muda selalu di tutupi dengan powdered wig. Ekspresi wajahnya serius dan tenang, beberapa mengatakan kalau Robespierre berwajah ramah dan melankolis. Ada sedikit bekas cacar di pipinya karena ketika ia berumur 6 tahun terkena penyakit tersebut. Ia memiliki ‘facial twitch’ yang kadang menganggu mata dan mulutnya. Suaranya pelan, tidak bariton dan ringan—ia kesulitan membesarkan volume suaranya. Kerap gemetar gugup saat membawakan pidato, sangat pemalu. Matanya lemah dan memerlukan kacamata. Sering terganggu kesehatan dan sistem imunnya, dapat jatuh sakit dari berhari-hari sampai berminggu-minggu.
Ada suatu sumber yang agak diragukan namun mengklaim pernah hidup bersama Robespierre bercerita kalau Robespierre sering bangun dengan hidung dan bantal penuh dengan darah, dan ada beberapa cerita (entah benar atau tidak) kalau Robespierre juga kerap pingsan. Robespierre juga memiliki gangguan pencernaan dan hampir selalu merasa kelelahan karena kurangnya istirahat dan bekerja terlalu keras.
Baru-baru ini Philippe Froesch dari Visual Forensic Laboratory (Barcelona) spesialis di 3D rekonstruksi wajah dan Philippe Charlier dari anthropology medis dan tim medico-legal dari Université de Versailles-St. Quentin (Perancis)—berpendapat kalau Robespierre sangat mungkin menderita sarcoidosis, sebuah penyakit auto-immune fatal yang menyerang organ serta jaringan tubuh penderitanya. Menurut mereka, meskipun Robespierre tidak di guilotin ia akan meninggal juga dalam usia muda karena digerogoti sistem immune-nya sendiri. Froesch dan Charlier bekerja sama merekonstruksi ulang seperti apa wajah Robespierre, namun para sejarawan menolak hasil rekonstruksi mereka yang bias dan tidak akurat. Rekonstruksi wajah berdasarkan 'death mask' milik Madame Tussauds dan sejak dahulu para sejarawan menganggap 'death mask' tersebut sebuah joke saja mengingat Madam Tussauds tidak mungkin memiliki akses ke kepala Robespierre—kepala Robespierre langsung dikuburkan bersama jasadnya setelah ia dipenggal.
Diagnosis kalau Robespierre menderita sarcoidosis pun masih diragukan pula kebenarannya karena menurut Peter McPhee (salah satu sejarawan Revolusi Perancis dan penulis) jatuh-bangunnya kondisi kesehatan Robespierre lebih dikarenakan pekerjaan berat dan stress, tambah lagi Robespierre jarang beristirahat dan makan tidak benar.
KEEP CALM N LOVE HISTORIES
sumber : https://www.kaskus.co.id
Komentar
Posting Komentar